PendistriBusian Pangan Digudang HCI di Suriah
PendistriBusian Pangan Digudang HCI di Suriah.
Tumpukan kardus putih terlihat di dalam gudang Indonesia Humanitarian Center(IHC) ACT, siap untuk diangkut. Senin (22/10) lalu, IHC yang berada di Reyhanli, Turki, sedang bersiap untuk mendistribusikan paket pangan kepada pengungsi Suriah di sejumlah wilayah yang telah ditentukan. Salah satunya Bukulmez, di mana kamp pengungsian terbuka warga Suriah berada.
Pendistribusian paket pangan dari gudang IHC rutin menjangkau pengungsi Suriah setiap bulannya. Bahan pangan yang merupakan hasil kepedulian masyarakat Indonesia ini terus memenuhi dapur-dapur mereka, baik di kamp maupun flat pengungsian.
Pada September hingga Oktober 2018, IHC ACT di Reyhanli telah mendistribusikan sekitar 1.700 paket bahan pangan bagi pengungsi Suriah. IHC Reyhanli sampai saat ini telah menjangkau puluhan ribu keluarga pengungsi Suriah, baik di wilayah perbatasan seperti Hatay, Sanliurfa, Kilis, dan Gaziantep, maupun di kota-kota yang terletak di negara Suriah seperti Idlib, Aleppo, Hama, dan beberapa sub-urban seperti Killi, Hazano, dan Jisr Ash Shughur.
“Paket pangan rutin dibagikan setiap bulan ke rumah yatim dan kamp pengungsian. Kalau bulan ini (Oktober), distribusi ke kamp pengungsian akan dilakukan akhir bulan, insyaallah. Ke daerah Bukulmez dan Harran, masih wilayah Reyhanli,” ujar Koordinator IHC Reyhanli, Firdaus Guritno, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (26/10).
Firdaus menambahkan, nasib pengungsi di sejumlah daerah tersebut masih belum menemui kepastian terkait kesempatan untuk bisa kembali ke negara mereka. Meski ada gencatan senjata, suasana konflik masih terus berlanjut.
Sebulan sebelumnya, IHC juga mendistribusikan 1.000 paket pangan ke kamp pengungsian Jisr Ash Shughur yang terletak di Provinsi Idlib, Suriah. Tidak hanya paket pangan, sebelumnya ACT melalui IHC Reyhanli juga mendistribusikan beras yang dilayarkan oleh Kapal Kemanusiaan Suriah pada April silam.
Bersamaan dengan itu, ACT turut bekerja sama dengan pabrik roti lokal untuk memberikan belasan ribu helai khobz (roti bundar pipih) kepada 2.400 keluarga pengungsi Suriah setiap harinya sejak April 2018 hingga kini.
Bukan hanya di Reyhanli, sub-gudang IHC ACT juga berdiri atas nama bangsa Indonesia di Provinsi Idlib. Siang hari di pertengahan September lalu, pembagian roti bagi pengungsi Suriah dilakukan tepat di halaman gudang tersebut.
“Setiap hari, pabrik roti yang bekerja sama dengan ACT terus memproduksi roti. Setiap hari juga, tim ACT di Reyhanli mengantarkan langsung ke titik-titik pengungsian, 2.000 yang berada di dalam Suriah dan 400 di perbatasan,” ucap Firdaus.
Data Badan PBB khusus pengungsi (UNHCR) per 18 Oktober 2018 menyebutkan, saat ini terdaftar 5,627,644 pengungsi Suriah. Dua juta di antaranya terdaftar oleh UN berada di Mesir, Iraq, Jordan, dan Lebanon. Tiga setengah juta lainnya terdaftar oleh pemerintah turki, dan paling tidak lebih dari 33 ribu pengungsi Suriah terdaftar di Afrika Utara.
Tumpukan kardus putih terlihat di dalam gudang Indonesia Humanitarian Center(IHC) ACT, siap untuk diangkut. Senin (22/10) lalu, IHC yang berada di Reyhanli, Turki, sedang bersiap untuk mendistribusikan paket pangan kepada pengungsi Suriah di sejumlah wilayah yang telah ditentukan. Salah satunya Bukulmez, di mana kamp pengungsian terbuka warga Suriah berada.
Pendistribusian paket pangan dari gudang IHC rutin menjangkau pengungsi Suriah setiap bulannya. Bahan pangan yang merupakan hasil kepedulian masyarakat Indonesia ini terus memenuhi dapur-dapur mereka, baik di kamp maupun flat pengungsian.
Pada September hingga Oktober 2018, IHC ACT di Reyhanli telah mendistribusikan sekitar 1.700 paket bahan pangan bagi pengungsi Suriah. IHC Reyhanli sampai saat ini telah menjangkau puluhan ribu keluarga pengungsi Suriah, baik di wilayah perbatasan seperti Hatay, Sanliurfa, Kilis, dan Gaziantep, maupun di kota-kota yang terletak di negara Suriah seperti Idlib, Aleppo, Hama, dan beberapa sub-urban seperti Killi, Hazano, dan Jisr Ash Shughur.
“Paket pangan rutin dibagikan setiap bulan ke rumah yatim dan kamp pengungsian. Kalau bulan ini (Oktober), distribusi ke kamp pengungsian akan dilakukan akhir bulan, insyaallah. Ke daerah Bukulmez dan Harran, masih wilayah Reyhanli,” ujar Koordinator IHC Reyhanli, Firdaus Guritno, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (26/10).
Firdaus menambahkan, nasib pengungsi di sejumlah daerah tersebut masih belum menemui kepastian terkait kesempatan untuk bisa kembali ke negara mereka. Meski ada gencatan senjata, suasana konflik masih terus berlanjut.
Sebulan sebelumnya, IHC juga mendistribusikan 1.000 paket pangan ke kamp pengungsian Jisr Ash Shughur yang terletak di Provinsi Idlib, Suriah. Tidak hanya paket pangan, sebelumnya ACT melalui IHC Reyhanli juga mendistribusikan beras yang dilayarkan oleh Kapal Kemanusiaan Suriah pada April silam.
Bersamaan dengan itu, ACT turut bekerja sama dengan pabrik roti lokal untuk memberikan belasan ribu helai khobz (roti bundar pipih) kepada 2.400 keluarga pengungsi Suriah setiap harinya sejak April 2018 hingga kini.
Bukan hanya di Reyhanli, sub-gudang IHC ACT juga berdiri atas nama bangsa Indonesia di Provinsi Idlib. Siang hari di pertengahan September lalu, pembagian roti bagi pengungsi Suriah dilakukan tepat di halaman gudang tersebut.
“Setiap hari, pabrik roti yang bekerja sama dengan ACT terus memproduksi roti. Setiap hari juga, tim ACT di Reyhanli mengantarkan langsung ke titik-titik pengungsian, 2.000 yang berada di dalam Suriah dan 400 di perbatasan,” ucap Firdaus.
Data Badan PBB khusus pengungsi (UNHCR) per 18 Oktober 2018 menyebutkan, saat ini terdaftar 5,627,644 pengungsi Suriah. Dua juta di antaranya terdaftar oleh UN berada di Mesir, Iraq, Jordan, dan Lebanon. Tiga setengah juta lainnya terdaftar oleh pemerintah turki, dan paling tidak lebih dari 33 ribu pengungsi Suriah terdaftar di Afrika Utara.
Comments
Post a Comment